nusakini.com - Internasional - Apple telah memperbarui software di iPhone untuk mengatasi masalah kerentanan kritis menurut peneliti independen yang mengatakan hal ini dieksploitasi oleh hacker yang menyadap aktivis Arab Saudi.

Peneliti dari Citizen Lab Universitas Toronto mengatakan eksploitasi software ini telah digunakan sejak bulan Februari dan juga digunakan untuk menyebarkan Pegasus, sebuah spyware yang dibuat oleh perusahaan Israel, NSO Group yang diduga digunakan untuk mengawasi jurnalis dan pembela hak asasi manusia di berbagai negara.

• Gegara Peretasan PDN Dirjen Aptika Nyatakan Mundur
• Motif Serangan Hacker ke Pusat Data Nasional, Minta Tebusan Rp 131 Miliar
• Ini Kiat Berlindung dari Serangan Ransomware
• Penjualan iPhone Tiba-tiba Meroket, Apa yang Terjadi?
• Aplikasi M-Banking Jadi Sasaran Kejahatan Siber, Bisa Sedot Rekening Hingga Ludes

Sistem yang diperbarui pada hari Senin (13/9) ini akan menutup "lubang" di software iMessage yang memperbolehkan hacker untuk memasuki handphone pengguna tanpa harus meng-klik link, menurut Citizen Lab.

Apple menyatakan terima kasih kepada Citizen Lab yang menemukan software yang rentan tersebut.

"Serangan seperti yang dijelaskan sangat canggih, membutuhkan biaya jutaan dolar untuk dikembangkan, seringkali memiliki umur simpan yang pendek, dan digunakan untuk menargetkan individu tertentu," Ivan Krstić, kepala Teknik dan Arsitektur Keamanan Apple, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Krstić mengatakan Apple dengan cepat mengatasi masalah ini dengan perbaikan software tersebut dan bahwa kerentanannya "bukan ancaman bagi sebagian besar pengguna kami."